Di
kawasan sejuk pegunungan Bandung Selatan, banyak obyek wisata alam yang bisa
menjadi tujuan anda akhir pekan ini. Salah satunya yang populer adalah Situ
Patengan, ada juga yang menyebutnya dengan Situ Patengang atau Situ Patenggang.
Menurut salah seorang petugas penjaga tiket yang sempat penulis tanya nama yang
benar adalah Situ Patengan, berasal dari kata pateangan-teangan (b. Sunda) yang
berarti saling mencari.
Dikisahkan, jaman dahulu kala ada sepasang anak muda yang bernama Santang dan Dewi Rengganis. Keduanya saling mencintai. Sampai suatu saat terjadi sesuatu yang memisahkan keduanya. Kekuatan cinta diantara keduanya tidak mematahkan semangat untuk saling mencari. Sampai suatu ketika bertemulah kembali sepasang kekasih ini di sebuah batu besar, sekarang diberi nama Batu Cinta. Sebagai bentuk rasa syukur atas pertemuannya dengan sang kekasih, Santang membuatkan danau dan perahu untuk Dewi Rengganis. Konon perahu itu kemudian menjadi sebuah pulau kecil yang diberi nama Pulau Sasaka, sekarang lebih dikenal dengan nama Pulau Asmara. Sedangkan danaunya kini disebut Situ Patengan (Situ, dalam bahasa Indonesia artinya danau).
Legenda
tersebut menjadi penambah daya tarik obyek wisata Situ Patengan. Bahkan banyak
yang percaya, pasangan yang ingin hubungannya langgeng bisa berlayar di Situ
Patengan lalu singgah di Pulau Asmara dan Batu Cinta.
Situ
Patengan terletak di tengah perkebunan teh Rancabali Kabupaten Bandung. Dari
kota Bandung jaraknya sekitar 47 kilometer, yang dapat ditempuh dengan waktu
antara 2 - 3 jam tergantung tingkat kemacetan lalu-lintas. Bagi anda yang
berasal dari luar kota dengan kendaraan pribadi bisa keluar dari pintu tol Kopo
menuju arah Ciwidey. Bisa juga menggunakan angkutan umum, dari terminal Leuwi
Panjang Bandung ada bis jurusan Ciwidey. Dari Ciwidey, yang merupakan gerbang
utama menuju beberapa obyek wisata Bandung Selatan perjalanan bisa dilanjutkan
dengan angkutan umum lainnya.
Situ
Patengan sesungguhnya sudah dikelola sejak jaman Belanda. Kini danau alam yang
berada di area milik Perhutani ini dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA).
Selain
bisa menyaksikan keindahan alam pegunungan dan hamparan kebun teh, anda juga
bisa menyewa perahu untuk berlayar mengelilingi Situ. Perahu bisa disewa dari
penduduk setempat yang menyewakannya, ada perahu dayung atau perahu bermesin.
Puas berlayar mengelilingi Situ, bisa singgah dulu di Pulau Sasaka yang teduh
dengan banyak pohon-pohon rindang. Kemudian menyeberang ke Batu Cinta.
Di
kawasan Situ Patengan juga terdapat camping ground. Cocok untuk liburan
keluarga dengan berkemah di sekitar Situ. Banyak perusahaan dari Bandung dan
Jakarta mengadakan outbond untuk karyawannya di tempat ini.
Fasilitas
yang ada di Situ Patengan cukup lengkap seperti tempat parkir yang luas,
toilet, musola, rumah makan, dan toko-toko penjual oleh-oleh. Anda dan keluarga
yang membawa bekal makanan dari rumah, bisa menyewa tikar dan menggelarnya di
bawah pohon-pohon rindang. Segarnya suasana sekitar Situ akan membuat nyaman
anda dan keluarga menyantap makanan yang telah disiapkan.
Setelah
puas menikmati suasana Situ Patengan, anda bisa mengunjungi obyek wisata lain
yang satu arah dan jaraknya berdekatan seperti: Pemandian Air Panas Walini,
Ranca Upas, dan Kawah Putih. Memang tidak cukup sehari untuk menikmati semua
keindahan alam pegunungan Bandung Selatan. Begitu banyak obyek wisata alam di
kawasan ini. Selamat berakhir pekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar