Eksotika alam
papua memang tidak ada habis-habisnya. Masih banyak misteri keindahan yang ada
di pulau paling ujung timur Indonesia ini. Sebut saja kepulauan Raja Ampat yang
tak kalah hebatnya, dengan berbagai peninggalan sejarah dan keindahan
ekosistemnya. Dari laut-laut yang ada di kepualaun Raja Ampat, menyimpan banyak
keindahan untuk diteliti dan dijelajahi.Belum lagi keunikan tradisi masyrakat
asli papua yang sudah kesohor higga mancanegara. Spesies burung Cendrawasih
yang berbulu indah, hanya ada di Irian jaya atau papua. Buah
Merah, yang berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penytakit, juga terdapat disana. Keindahan Nusantara memang tiada duanya.
Merah, yang berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penytakit, juga terdapat disana. Keindahan Nusantara memang tiada duanya.
Indonesia
patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya.
Salah satunya adalah Carstenz Pyramid atau yang biasa disebut dengan puncak
jaya, juga berada di Papua. Jika anda adalah seorang petualang sejati pasti
tidak akan melewatkan berpetualang di puncak jaya ini,
Puncak
Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Mengapa
tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung
Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina, Puncak Carstensz Pyramid
memiliki altitude 4884 m diatas permukaan laut (16023 ft). Lokasi koordinatnya
berada pada S 04°04.733 dan E 137°09.572. Carstensz Pyramid, atau disebut
dengan Puncak Jaya oleh beberapa orang, dan Puncak Jaya Kesuma atau disebut
hanya Jaya Kesuma oleh sebagian yang lain, terletak di sebelah barat central
highland yang disebut dengan Jayawijaya dan pegunungan Sudirman. Dan
satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar segera akan lenyap
akibat pemanasan global.
Nama Cartensz
diambil dari penemunya yaitu seorang pelaut asal Belanda, John Carstensz yang
menyaksikan adanya puncak gunung yang tertutup oleh Es di negara ekuator. Pada
1623 Cartenz mengabarkan adanya gunung salju di khatulistiwa namun tidak ada
yang percaya dengan pernyataan nya tersebut. John Carstensz adalah orang eropa
pertama yang menyaksikan puncak Cartesz dengan mata kepalanya sendiri.
SEJARAH
AWALNYA DI TEMUKAN CARTENZ PYRAMID
1623 Navigator
dari Belanda J Cartensz adalah orang pertama yang membawa kabar ke daratan
Eropa tentang adanya puncak es di negara tropis di garis eografis equator Barat
Papua Nugini. Hasil laporannya ditanggapi dengan gelak tawa oleh publik.
1913 Seorang
naturalist (ahli dibidang botani dan zoology) asal Inggris A F R Wollaston
berhasil mencapai hidung glasier di sisi Selatan Carstensz setelah melalui
perjalanan melelahkan melewati hutan di pesisir selatan Papua. Ia membutuhkan
92 hari untuk mencapai 50km terakhir.
1936 Tim dari
Belanda dipimpin Dr A h Colijn dengan bantuan pengamatan udara dan logistik
berhasil mencapai gunung tetangga Ngga Pulu (4,860m). Ia gagal menaklukan
Carstenz Pyramid dengan melalui sisi Timur dan dinding Utara namun menghasilkan
peta yang amat berguna. Peta itu dipublikasikan bersamaan dengan foto aerial
dalam berbagai sisi. Seorang ahli geologi yang ada di tim ini J V Dozy adalah
orang pertama yang menemukan deposit tembaga di 'gunung tembaga' Grasberg
1961 P Temple
memimpin tim beranggotakan 6 orang dari New Zealand menuju Carstensz Massif
lewat Wamena dengan pesawat udara. Namun pengaturan logistik lewat droping
melalui pesawat tidak pernah dikirimkan sehingga mereka tidak mampu mencapai
puncak.
Carstenz
Pyramid (Puncak Jaya)1962 Carstensz Pyramid pertama kali didaki oleh sebuah tim
dari Austria H Herrer (bukunya Seven Years in Tibet) dengan guide P Temple. Dua
anggota tim lainnya adalah seorang pegawai distrik dari Belanda A Huzenga dan R
Kippax dari Australia. Suplai logistik dilakukan dengan pesawat udara. Mereka
mendekati area Carstensz dari Illaga menuju Utara -sebuah jalur yang telah
dibuka oleh kaum misionaris dengan pesawat ringan sejak PDII. Cara ini kemudian
menjadi salah satu standar jalur dari Sisi Utara.
1971 Reinhold
Messner dari Italia membuat percobaan menuju puncak untuk kedua kalinya dengan
seorang klien dari Italia S Bigarella. Mereka mendaki bagian tajam sisi Timur
gunung dan kembali ke Illaga dalam kondisi tanpa makanan selama lima hari.
1972 Sebuah
ekspedisi dari Inggris D Isherwood, L Murray dan J Baines mendaki sisi utara
Cartensz Pyramid dengan memakai jalur langsung menuju puncak imur. Ini adalah
rute pertama yang menggunakan jalur langsung melalui dindingnya. Isherwood
melakukan climbing solo untuk pertama kali di Sisi Utara dari gunung tetangga
Sunday Peak (Puncak Minggu) dari danau Larson.
1973 Cartensz
didaki secara solo dengan rute baru untuk pertama kalinya oleh seorang anak
muda dari Amerika B Carson. Tim-nya mendaki gunung ini 3kali dengan salah
satunya adalah dengan orang Indonesia pertama E Wurjantoro
1978 P
Boardman dan Hilarry Collins dari Inggris adalah orang pertama yang mendaki
sisi Selatan Carstensz. Mereka turun melalui sisi utara (rute 1962) menjadikan
prestasi melintasi gunung. Mereka juga adalah orang pertama yang mencoba sisi
utara-barat. Hilary juga tercatat sebagai wanita pertama yang mendaki Carstenz.
AKSES
MENUJU CARTENZ PYRAMID
meningat medan
pendakian yang berat, proses perizinan yang rumit, serta jaminan keamanan ketika
proses pendakian, sebaiknya para pendaki memanfaatkan jasa agen pejalanan yang
bepengalaman. Berbagai agen perjalanan yang memiliki reputasi internasional
telah menyediakan 2 jalur pendakian yaoutu melalui jalur klasik yaitu desa
ilaga, atau jalur 2 yang lebih nyaman denagn menumpang helikopter menuju base
camp bukit danau
Jasa agen
perjalanan tersebut biasanya akan menangani juga masalah perizinan,transportasi
dari jakarta menuju papua, persewaan helikopter menuju base camp, pemandu
pendakian, asuransi, serta latihan dan pengkondisian tim sebelum
pendakian.Tentu saja , biaya per orang cukup besar yaitu sekitar 10.000 USD
atau sekitar 100 juta rupiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar